Sumsel Percepat Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Dukung Swasembada Pangan Nasional

BERITA PERISTIWA — Dalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Optimalisasi Lahan (Opla) dan Cetak Sawah Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Griya Agung Palembang.

Rakor tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian RI, Suwandi, beserta para bupati/wali kota, Danrem, pimpinan perguruan tinggi, serta unsur terkait dari Dinas Pertanian dan instansi lainnya.

Bupati Musi Banyuasin (Muba), M. Toha, turut hadir didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Ir. Thamrin, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Heryandi Sinulingga, AP. Dalam kesempatan itu, Bupati Muba menyatakan komitmennya mendukung penuh program pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyampaikan rasa syukurnya atas telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) terkait Survei Investigasi Desain (SID), yang menjadi dasar dalam pelaksanaan program optimalisasi lahan dan cetak sawah.

"SID ini adalah landasan awal dalam pelaksanaan optimalisasi lahan dan pencetakan sawah. Semua pihak harus berkolaborasi dan bersinergi untuk menyukseskan program ini," ujar Herman Deru.

Ia mengungkapkan bahwa sejak penandatanganan MoU, lebih dari 20 ribu hektare lahan telah berhasil ditangani. Gubernur menargetkan pada awal Mei 2025 akan terealisasi tambahan 50 ribu hektare sawah baru dan optimalisasi 106 ribu hektare lahan.

"Presiden Prabowo Subianto menargetkan swasembada pangan nasional, maka seluruh jajaran pemerintahan daerah harus siap mendukung implementasinya," tegasnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, dalam paparannya menjelaskan bahwa Sumsel memiliki potensi untuk mencetak hingga 1 juta hektare sawah, mencakup wilayah lebak sawah pematang, rawa lebak tengahan, dan rawa pasang surut.

Suwandi menambahkan bahwa target optimalisasi lahan (Opla) Sumsel untuk tahun 2025 sebesar 106.375 hektare, dengan 25.815 hektare di antaranya harus segera dikontrakkan.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Universitas Sriwijaya dan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, termasuk kontrak swakelola untuk jasa Survei Investigasi Desain (SID) cetak sawah tahun 2025.

Program ini diharapkan dapat memperkuat upaya Sumsel dalam mendukung kemandirian pangan nasional secara berkelanjutan.