BERITA PERISTIWA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat resmi memulai tahap awal pembangunan jaringan irigasi teknis sebagai bagian dari rencana strategis mendukung ketahanan pangan nasional. Titik awal proyek ini dimulai dari Desa Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan, ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama pada Rabu (23/4/2025).
Proyek irigasi berskala besar ini menargetkan empat daerah irigasi utama yang secara keseluruhan akan mengairi lahan pertanian seluas 3.450 hektare. Empat titik tersebut meliputi:
Daerah Irigasi Merendang (Ayik Lingsing): 1.300 hektare
Daerah Irigasi Air Pangi Pandan Arang, Kikim Selatan: 1.050 hektare
Daerah Irigasi Ayik Mulak Geramat: 400 hektare
Daerah Irigasi Tebing Panjang, Tanjung Tebat: 700 hektare
Wakil Bupati Lahat, Hj. Widya Ningsih, menyampaikan bahwa proyek ini didukung oleh anggaran sebesar Rp350 miliar, hasil dari efisiensi dan realokasi dana APBD. Anggaran tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Kita siapkan pembangunan empat bendungan besar. Ini adalah bukti komitmen Pemkab Lahat dalam menyukseskan program strategis nasional,” tegas Widya, yang hadir dalam kegiatan tersebut bersama Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI, Dr. Muhammad Qodari.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Lahat, Feri Wisnu, menyebutkan bahwa proyek saat ini telah memasuki tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan survei lapangan.
“Harapan kami proses tender dapat berjalan lancar agar pembangunan fisik bisa dimulai pada tahun 2026,” jelasnya.
Bupati Bursah Zarnubi menambahkan bahwa kehadiran perwakilan istana diharapkan mampu membuka peluang pendanaan tambahan dari APBN. Ia juga menyoroti kekhawatiran mengenai alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan sawit.
“Dari total 1.300 hektare sawah di Pagar Jati, sebagian telah berubah fungsi. Ini harus kita jaga. Lahan pertanian harus tetap produktif,” tegasnya.
Lebih dari sekadar proyek pertanian, pembangunan jaringan irigasi ini juga dirancang untuk menunjang sektor perikanan, perkebunan, UMKM, bahkan potensi pariwisata berbasis alam dan pertanian.
“Kalau sawah dan kebun kita hijau dan subur, mengapa tidak dijadikan daya tarik wisata juga?” ujar Bursah.
Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI, Dr. Muhammad Qodari, mengapresiasi pendekatan Pemkab Lahat yang dinilai selaras dengan visi nasional, tidak hanya dalam hal pangan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan.
“Ini bisa menjadi contoh nasional. Pemanfaatan realokasi anggaran yang efisien dapat menghasilkan dampak besar,” ujarnya.
Pemkab Lahat juga mengajak masyarakat untuk turut mendukung kelancaran pembangunan, termasuk memberi akses bagi alat berat dan pelaksanaan kegiatan lapangan di wilayah desa.