.jpg)
Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggaraeni SSTP, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah merancang berbagai langkah strategis, termasuk penerapan teknik sambung pucuk. Teknik ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman kopi serta menghasilkan produk berkualitas tinggi.
“Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan varietas kopi yang lebih unggul, yang nantinya dapat bersaing di pasar internasional,” ujar Vivi. Namun, Kabupaten Lahat saat ini belum memiliki varietas unggul kopi yang telah disertifikasi oleh Direktorat Jenderal Kementerian Pertanian.
Vivi juga menekankan pentingnya riset mendalam terhadap kopi lokal untuk menemukan varietas unggul yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Ia mengusulkan agar perusahaan-perusahaan turut mendukung pengembangan ini melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang difokuskan pada pendanaan riset dan pengembangan kopi Lahat.
Sektor kopi Lahat mendapat perhatian khusus dari ahli pertanian asal Italia, Mr. Nicola Finardi, yang berkunjung bersama Adlina Zatalini Bursah, putri Bupati Lahat. Kunjungan mereka meliputi kebun kopi milik petani di Lahat dan Pagar Alam.
Nicola mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas kopi Lahat dan Pagar Alam yang dinilainya sangat baik dan memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
Dengan dukungan pemerintah daerah serta bantuan ahli internasional, perkebunan kopi Lahat diharapkan dapat berkembang pesat menjadi komoditas unggulan yang memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.