Warga Muba Geram, Jalan Rusak Akibat Angkutan Material Pembangunan Jalan Tol

BERITA PERISTIWA – Sejumlah warga di pedesaan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengeluhkan kondisi jalan yang semakin rusak akibat kendaraan bermuatan material proyek pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi.

Kerusakan parah terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Keluang, Tungkal Jaya, Babat Supat, Bayung Lencir, dan Lais.

Kondisi jalan yang rusak paling parah dirasakan oleh warga Desa Bukit Jaya (C3) dan Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu dan menimbulkan keresahan di kalangan warga.

Menanggapi keluhan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Dr. Apriyadi, M.Si., menegaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

Ia meminta pihak HKI (Hutama Karya Infrastruktur) bertanggung jawab dan segera memperbaiki jalan yang rusak.

"Kami beri waktu dua minggu untuk segera menyelesaikan perbaikan jalan yang dikeluhkan masyarakat," tegas Apriyadi dalam Rapat Terkait Kerusakan Jalan Kabupaten yang Dilintasi Angkutan Material Pembangunan Jalan Tol.

Apriyadi menekankan bahwa Pemkab Muba mendukung pembangunan jalan tol sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), namun pihak kontraktor harus tetap memperhatikan dampaknya terhadap infrastruktur lokal.

Kepala Dinas PUPR Muba, Alva Elan, SST, MPSDA, menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan mengalami kerusakan berat akibat angkutan material yang melebihi kapasitas.

"Di Desa Bukit Jaya, kerusakan jalan mencapai sepanjang 3,8 kilometer akibat kendaraan pengangkut material proyek tol. Beban muatan mencapai 30 ton, padahal daya tahan jalan Kabupaten dan Desa di Muba hanya 8-10 ton," ujarnya.

Selain itu, Alva juga mengungkapkan bahwa pihak HKI belum melakukan pemadatan pelebaran jalan, serta beberapa utilitas kabel yang putus belum diperbaiki.

Keluhan warga juga mendapat perhatian dari Camat Babat Supat, Debby Herianto, SSTP, MSi. Ia meminta pihak HKI lebih responsif dalam menangani permasalahan ini agar tidak semakin memicu kemarahan warga.

"Kalau ada jalan rusak, harus segera diperbaiki. Jangan sampai membuat masyarakat semakin emosi," tegasnya.

Menanggapi protes dari masyarakat dan Pemkab Muba, Humas Project IA IB IIA HKI, Arif Prabowo, menyampaikan permintaan maaf atas dampak yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan jalan tol ini.

"Kami mohon maaf atas kejadian ini. Saat ini kami sedang melakukan inventarisasi jalan yang rusak untuk segera diperbaiki secara bertahap," ujar Arif.

Rapat yang membahas permasalahan ini turut dihadiri oleh beberapa pejabat daerah, termasuk Kadishub Muba Musni Wijaya, Kepala DPMPTSP Riki Junaidi, Plt Kepala Dinas Perkim M. Ridho, serta para camat dari wilayah terdampak.

Dengan adanya desakan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan perbaikan jalan dapat segera dilakukan sehingga aktivitas warga tidak lagi terganggu akibat kerusakan jalan yang disebabkan oleh angkutan proyek pembangunan jalan tol ini.